Selasa, 23 Agustus 2011

SENYUM YANG MEMBINGUNGKAN

H.M. Soeharto, mantan presiden kedua Republik Indonesia, dikenakl sebagai “The Smiling General”, sebuah julukan yang dipopulerkan oleh O.G. Roeder, penulis asal Jerman dalam sebuah buku biografi dengan judul yang sama. Senyum beliau yang khas selalu menghias setiap penampilannya, tidak peduli dengan cuaca yang sedang terjadi.
“Ya” atau “Tidak”
Suatu kali pernah terjadi Sang Menteri Muda salah menangkap pengertian tentang tespons beliau perihal Nawaksara – peristiwa yang menghantarkan kejatuhan Presiden Soekarno dan pindahnya kekuasaan ke tangan Letnan Jenderal Soeharto – dan nyamuk pers mengangkatnya menjadi sebuah topik bahasan yang menarik di masyarakat saat itu. Sang Menteri Muda barangkali heran, atau malahan bingung dibuatnya, karena ketika menghadap beliau, sang menteri yakin bahwa beliau setuju diadakan seminar nasional mengenai Nawaksara.
Akan tetapi, mengapa mendadak muncul pemberitaan bahwa beliau belum tentu menyetujuinya?
Adalah seorang menteri senior, merasa terpanggil untuk melakukan penyelidikan secara khusus untuk mengetahui secara langsung, bagaiman situasi sebenarnya ketika sang Menteri Muda tersebut berdialog dengan presidennya.
“Bagaiman ekspresi beliau, ketika menyatakan ‘YA’ kepada Anda”?, tanya sang Menteri Senior. Sang Menteri Senior tersebut bukan orang Jawa, dan ia juga tak bis berbahasa Jawa, namun ia sangat paham akan gerak-gerik Sang Presiden, lantaran hubungan relasi yang sangat lama.
“Ekspresi itulah yang lebih penting harus dipahami,” kata Sang Menteri Senior menjelaskan. Sang Menteri Senior sangat yakin bahwa kata “YA” yang beliau ucapkan sebenarnya berarti “Tidak”. Selain senyum, Sang Presiden juga sering kali mengangguk-anggukkan kepalanya, sehingga bahasa tubuhnya sering ditafsirkan oleh lawan bicaranya sebagai respons positif atau setuju.
Sumber: BRANDING YOU WITH YOUR SMILE

Tidak ada komentar:

Posting Komentar