Rabu, 28 September 2011

Filsafat sebagai ilmu


                Dikatakan filsafat sebagai ilmu karena di dalam pengertian filsafat mengandung empat pertanyaan ilmiah, yaitu bagaimanakah, mengapakah, kemanakah, dan apakah.
                Pertanyaan bagaimana menanyakan sifat-sifat yang dapat ditangkap atau yang tampak oleh indra. Jawaban atau pengetahuan yang diperolehnya bersifat deskriptif (penggambaran).
                Pertanyaan mengapa menanyakan tentang sebab (asal mula) suatu objek. Jawaban atau pengetahuan yang diperolehnya bersifat kausalitas (sebab akibat).
                Pertanyaan ke mana menanyakan apa yang terjadi di masa lampau, masa sekarang, dan masa yang akan datang. Jawaban yang diperoleh ada tiga jenis pengetahuan, yaitu: pertama pengetahuan yang timbul dari hal-hal yang selalu berulang-ulang (kebiasaan), yang nantinya pengetahuan tersebut dapat dijadikan sebagai pedoman. Ini dapat dijadikan sebagai dasar untuk mengetahui apa yang akan terjadi. Kedua, pengetahuan yang timbul dari pedoman yang terkandung dalam adat istiadat/kebiasaan yang berlaku dalam masyarakat. Dalam hal ini tidak dipermasalahkan apakah pedoman tersebut selalu dipakai atau tidak. Pedoman yang selalu dipakai disebut hukum. Ketiga, pengetahuan yang timbul dari pedoman yang dipakai (hukum) sebagai suatu hal yang dijadikan pegangan. Tegasnya, pengetahuan yang diperoleh dari jawaban kemanakah adalah pengetahuan yang bersifat normatif.
                Pertanyaan apakah yang menanyakan tentang hakikat atau inti mutlak dari suatu hal. Hakikat ini sifatnya sangat dalam (radix) dan tidak lagi bersifat empiris sehingga hanya dapat dimengerti oleh akal. Jawaban atau pengetahuan yang diperolehnya ini kita akan dapat mengetahui hal-hal yang sifatnya sangat umum, universal, sangat abstrak.
                Dengan demikian, kalau ilmu-ilmu yang lain (selain filsafat) bergerak dari tidak tahu ke tahu, sedang ilmu filsafat bergerak dari tidak tahu ke tahu selanjutnya ke hakikat.
                Untuk mencari /memperoleh pengetahuan hakikat, haruslah dilakukan dengan abstraksi, yaitu suatu perbuatan akal untuk menghilangkan keadaan, sifat-sifat yang secara kebetulan (sifat-sifat yang harus tidak ada/aksidensia), sehingga akhirnya tinggal keadaan/sifat yang harus ada (mutlak) yaitu substansia, maka pengetahuan hakikat dapat diperolehnya.
Sumber: FILSAFAT UMUM, oleh Asmoro Achmadi.

Minggu, 25 September 2011

Phythagoras ( ± 572 – 497 SM )


Mengenai riwayat hidupnya, ia dilahirkan di Pulau Samos, Ionia. Tanggal dan tahunnya tidak diketahui secara pasti. Ia juga tidak meninggalkan tulisan-tulisan sehingga apa yang diketahui tentang Phytagoras diperlukan kesaksian-kesaksian. Menurut Aristoxenos seorang murid Aristoteles Phytagoras pindah ke kota Kroton Italia Selatan karena tidak setuju dengan pemerintahan Polykrates yang bersifat tirani. Di kota ini ia mendirikan sekolah agama, selama 20 tahun ia ada di Kroton, kemudian pindah ke Metapontion dan meninggal di kota ini.
                Pemikirinnya, substansi dari semua benda adalah bilangan, dan segala gejala alam merupakan pengungkapan indrawi dari pebandingan-perbandingan matematis. Bilangan merupakan inti sari dan dasar pokok dari sifat-sifat benda (number rules the universe = bilangan memerintah jagad raya. Ia juga mengembangkan pokok soal matematik yang termasuk teori bilangan. Umpanya, dikembangkannya susunan bilangan-bilangan yang mempunyai bentuk geometris.
Pemikirannya tentang bilangan, ia mengemukakan bahwa setiap bilangan dari 1 sampai 10 mempunyai kekuatan dan arti sendiri-sendiri. Satu adalah asal mula segala sesuatu, dan sepuluh adalah bilangan sempurna. Bilangan gasal (ganjil) lebih sempurna daripada bilangan genap dan identik dengan finite (terbatas). Salah seorang penganut Phytagoras mengatakan bahwa Tuhan adalah bilangan tujuh, jiwa itu bilangan enam, badan itu bilangan empat.
Pytagoraslah yang mengatakan pertama kali bahwa alam semesta itu merupakan satu keseluruhan yang teratur, sesuatu yang harmonis seperti dalam musik. Keharmonisan dapat tercapai dengan menggabungkan hal-hal yang berlawanan, seperti:
-          Terbatas – tak terbatas;
-          Ganjil – genap;
-          Satu – banyak;
-          Laki-laki – perempuan;
-          Bujur sangkar – empat persegi panjang;
-          Diam – gerak;
-          Lurus – bengkok;
-          Baik – buruk;
-          Terang – gelap;
-          Kanan – kiri;

Menurut Phytagoras, kearifan yang sesungguhnya hanya dimiliki oleh Tuhan saja, oleh karenanya ia tidak mau disebut sebagai orang arif seperti Thales, akan tetapi menyebut dirinya sebagai philosophos yaitu pencipta kearifan. Istilah philosphos ini kemudian menjadi philosophia yang terjemahannya secara harfiah adalah cinta kearifan atau kebijaksanaan. Sampai sekarang secara etimologis dan singkat sederhana filsafat dapat diartikan sebagai cinta kearifan atau kebijaksanaan (love of wisdom).
Sebagai seorang yang ahli matematika abadi ia dengan dalilnya: jumlah dari luas dua sisi sebuah segitiga siku-siku adalah sama dengan luas sisi miringnya ( a^2 + b^2 = c^2 ).

Senin, 12 September 2011

Antara Professor di dalam dan di luar negeri

Kalau dengar  yang namanya professor,  pasti yang kebayang adalah seseorang yang sangat hebat. Tapi, pernah kah kita berpikir mengapa negara kita selalu tertinggal oleh negara lain? Kita lihat dari orang-orang hebat dari dalam negeri kita sendiri.... negeri kita juga punya banyak professor-professor hebat, tapi, apa yang mereka buat? Penemuan? Sesuatu yang bermanfaat bagi negeri kita? Yang bisa membuat negeri kita berkembang? Tapi, kenyataannya, hanya beberapa yang berhasil membuat penemuan baru, sebagian lagi hanyalah membuat makalah yang kalau di susun bisa sampai ke bulan tuh makalah! Tapi, mengapa mereka tak banyak membuat penemuan?
Apakah mereka tidak memiliki kemampuan yang sama dengan professor dari luar negeri?  Kenyataannya, banyak orang-orang Indonesia yang telah berhasil membuat penemuan  yang sangat berguna, tapi justru dibuat di luar negeri! Seperti Pak Habibi misalnya, yang  justru membuat sebuah pesawat di German, yang justru menjadi milik negara German sampai sekarang!
Mengapa? Apakah pak habibi tidak suka dengan negeri kita ini?? Tentu jawabannya tidak!!!! Terus mengapa, mengapa, dan mengapa?
Kembali kepada negeri kita sendiri!
Apakah pernah pemerintah kita membiayai para professor untuk melakukan suatu penelitian? Untuk membuat suatu penemuan? Apakah mereka mau membiayai pak Habibi ketika akan membuat hasil karyanya itu yang justru menjadi miik negara German??
justru, kalau kita lihat, kebanyakan para professor suksesnya di luar negeri. Sangat jarang yang berhasil dalam negeri, yang ada hanyalah makalah yang berhasil mereka buat, tapi sangat sedikit penemuan! Bukan karena para professor dari negeri kita tak mampu membuat sesuatu hal yang baru, tetapi karena pemerintah kita sendiri yang hanya memandang sebelah mata para professor di negeri kita ini, Indonesia! Kebanyakan dari mereka akhirnya lari keluar negeri untuk melakukan sebuah penelitian, karena tidak di pungkiri, di luar sana, mereka dibiayai sepenuhnya, begitu diperhatikan, dan tak di pandang sebelah mata oleh para pemimpin di luar sana!!!
Dan sampai sekarang, para pemimpin kita yang tetap bertahan di dalam negeri ini, hanya tinggal beberapa orang saja yang benar-benar mampu bertanggung jawab untuk negeri kita ini, sisanya hanyalah para koruptor yang membuat negeri kita semakin hancur, bisa jadi nantinya, apa bila tak ada perubahan dan tetap seperti ini, Indonesia akan menjadi negara terbodoh di dunia!
Sahabat-sahabat sekalian, trus apa yang akan kita lakukan bila terus-terusan begini? Apakah kita hanya akan mengikuti jejak-jejak mereka? Kuliah dalam negeri, mengambil s1, s2 dalam negeri dan ujung-ujungnya kita lanjut ambil s3 di luar negeri dan mengabdi di sana?
Terus apa yang akan kita lakukan bila pemimpin kita tidak berhasil membuat sebuah perubahan nyata untuk negeri kita ini? Apakah  yang kita lakukan hanyalah berdemo, unjuk rasa dan lain-lain? Para pemimpin kita bukanlah seseorang yang gagal! Mereka tak sepantasnya kita cela! Mereka membutuhkan KITA nantinya! Inilah tantangan kita sebagai generasi muda! Kita akan merubah, dan melanjutkan apa yang selama ini di inginkan oleh negeri kita ini!

Sabtu, 10 September 2011

Willingness to Change


(Sebuah catatan yang terukir di pemakaman Westminster Abbey, Inggris, Tahun 1100 M)
Ketika aku masih muda dan bebas berkhayal,
Aku bermimpi ingin mengubah dunia
Seiring dengan bertambahnya usia dan kearifanku,
Kudapati bahwa dunia tak kunjung berubah
Maka cita-cita itupun kupersempit. Lalu kuputuskan untuk... Hanya
Mengubah negeriku
Namun tampaknya. Hasrat itupun tiada hasil. Ketika usia semakin senja,
Dengan semangatku yang masih tersisa
Kuputuskan untuk mengubah keluargaku, orang-orang yang paling dekat
Denganku
Tetapi celakanya. Merekapun tak mau berubah
Dan kini...Sementara aku terbaring saat ajal menjelang... Tiba-tiba kusadari:
Andaikan yang pertama kuubah adalah diriku,
Maka dengan menjadikan diriku teladan, mungkin aku bisa mengubah
Keluargaku
Lalu berkat inspirasi dan dorongan mereka,
Bisa jadi akupun mampu memperbaiki negeriku
Kemudian siapa tahu,
Perubahan negeriku akan membuat dunia ini berubah
www.themegallery.com

Soal OSN matematika SMA

yuk, teman-teman, kita uji kemampuan kita untuk kerja-kerja soal OSN-Matematika SMA di bawah ini!
1.       Seorang anak berdiri di suatu tempat A di tepi sungai yang lurus. Ia mengamati 2 pohon B dan C yang berada di seberang sungai. Pohon B tepat di seberang A. Jarak pohon B dan C adalah 8V6 (8akar6) meter dan besar sudut BAC = 30 derajat. Lebar sungai adalah...
2.       Koordinat kutub A dan B berturut-turut adalah ( 8 , 75derajat ) dan ( 4 , 165derajat ). Jarak AB adalah...
3.       Panjang rusuk sebuah kubus 9 cm. Luas bidang bola bila menyinggung sisi-sisi kubus adalah...
4.       Akar-akar persamaan kuadrat  x^2 – 4kx + (3k + 9) = 0 adalah x1 dan x2 dengan  x1 = x2 + 2. Nilai k adalah...
5.       Akar-akar persamaan kuadrat 3x^2 + 5x + m = 0 adalah a dan b. Jika a^2 + b^2 = 5, maka m =...
6.       Selisih akar-akar persamaan kuadrat 2x^2 + ax + 16 = 0 adalah 4. Nilai a yang positif adalah ...
7.       Dalam kubus, besar sudut antara bidang diagonal dan diagonal bidang yang tidak terletak padanya adalah ...
8.       Pedagang ayam mempunyai 6 ekor ayam jantan dan 4 ekor ayam betina. Akan dijual 5 ekor ayam. Peluang yang terjual 3 diantaranya ayam betina adalah ...
9.       Jumlah 10 bilangan adalah 36 lebih besar dari rata-rata kesepuluh bilangan-bilangan tersebut. Jumlah kesepuluh bilangan tersebut adalah...
10.   Sebuah bola tenis dijatuhkan dari ketinggian 7,5 meter dan memantul kembali dengan ketinggian 4/5 kali tinggi semula. Pemantulan terjadi terus-menerus sampai bola berhenti. Jumlah seluruh lintasan bola yang terjadi adalah...
11.   Nih, soal terakhir yang paling susah,,, seorang bapak sedang pergi berbelanja ke toko elektronik, bapak  itu menghabiskan seluruh uangnya dengan tidak satu pun barang yang ia beli 2x, dan jumlah barang yang ia beli tidak lebih dari 20 barang. Yang ditanyakan ialah siapa nama bapak itu??? hehe.....